STUDI TIRU DISPORA YOGYAKARTA TERHADAP DIKBUD MALANG
STUDI TIRU DISPORA YOGYAKARTA TERHADAP DIKBUD MALANG TENTANG KURIKULUM MERDEKA DAN PEMUTAKHIRAN DATA SARANA DAN PRASARANA JENJANG SMP PADA APLIKASI DAPODIK
Malang, 18 September 2024 â Dinas Pendidikan Kota Malang menerima kunjungan studi banding dari Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk membahas Implementasi Kurikulum Merdeka dan Pemutakhiran Data Sarana dan Prasarana Jenjang SMP melalui Aplikasi Dapodik. Acara ini dimulai dengan sambutan dari Ibu Ifa Rosita S.E., yang bertindak sebagai pembawa acara. Setelah itu, sambutan dilanjutkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Bapak Suwarjana, S.E., M.M., yang menjelaskan tentang berbagai inisiatif yang telah diambil oleh Dinas Pendidikan Kota Malang dalam meningkatkan mutu pendidikan di wilayahnya. Dalam sambutannya, Bapak Suwarjana menyoroti kebijakan peningkatan gaji guru honorer dari Rp600.000 menjadi Rp750.000 per bulan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan para guru. Beliau juga menjelaskan tentang fasilitas angkutan antarjemput siswa yang disediakan oleh pemerintah kota, yang terdiri dari mikrobus dan bus menengah, untuk memastikan akses pendidikan yang lebih baik bagi seluruh siswa di Kota Malang. Selain itu, beliau menyampaikan bahwa sopir yang bertugas di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang menerima gaji sebesar Rp3.500.000 per bulan, sebagai bentuk apresiasi terhadap kontribusi mereka dalam mendukung operasional pendidikan. Kegiatan studi banding ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi kedua dinas untuk saling berbagi pengalaman dan praktik terbaik, khususnya dalam implementasi Kurikulum Merdeka dan pemutakhiran data pendidikan.
Gambar 1. Sambutan dari Kepala Dinas Kota Malang
Setelah sesi sambutan, acara dilanjutkan dengan prosesi pemberian cinderamata sebagai bentuk apresiasi dan kenang-kenangan antara Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang. Momen ini berlangsung dalam suasana hangat dan penuh keakraban, mencerminkan hubungan baik antara kedua pihak yang terus terjalin. Prosesi tersebut diiringi dengan sesi foto bersama yang melibatkan seluruh peserta yang hadir, menambah kesan kebersamaan dan persatuan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Foto bersama ini menjadi simbol komitmen kedua dinas dalam mempererat kerja sama, serta memperlihatkan tekad mereka untuk bersama-sama memajukan pendidikan di daerah masing-masing. Cinderamata yang diberikan menjadi tanda penghormatan dan penghargaan atas kunjungan yang dilakukan, sekaligus menjadi pengingat akan tujuan Bersama yang diusung dalam kegiatan ini.
Gambar 2. Penyerahan Cinderamata
Pada kesempatan yang sama, Bapak Hasyim S.IP, M.ACC., mengumumkan bahwa rombongan dari Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta akan melanjutkan kunjungan mereka ke beberapa sekolah di Kota Malang sebagai bagian dari agenda studi tiru. Sekolah-sekolah yang dijadwalkan untuk dikunjungi adalah SMP Negeri 03, yang dimana sekolah tersebut dulunya adalah sekolah unggulan, sebelum diadakan sekolah per-zonasi. Kunjungan ini tidak hanya difokuskan pada studi tiru terkait manajemen sekolah, tetapi juga akan mendalami pelaksanaan wisuda siswa di sekolah sekolah tersebut. Tujuan dari kunjungan ke sekolah-sekolah ini adalah untuk menggali praktik-praktik terbaik yang telah diterapkan di Kota Malang dan yang dapat diadaptasi serta diterapkan di daerah asal mereka. Dengan demikian, diharapkan akan tercipta sinergi yang lebih baik dalam pengelolaan pendidikan dan peningkatan kualitas pendidikan di Kota Yogyakarta.
Gambar 3. Foto Bersama
Sementara itu, Pak Solikhin selaku pengawas SMP, memberikan kontribusi penting dalam diskusi tersebut. Beliau menyampaikan saran berharga kepada tim dari Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, dengan mendorong mereka untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin. Menurut beliau, berbagai hal positif yang telah diterapkan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi. Pak Solikhin menekankan pentingnya tim untuk mengamati dengan cermat praktik-praktik terbaik yang ada, meniru apa yang relevan, dan memodifikasi sesuai dengan kebutuhan spesifik di Kota Yogyakarta. Dengan pendekatan ini, diharapkan bahwa apa yang dipelajari selama studi banding ini dapat diimplementasikan secara efektif guna meningkatkan kualitas pendidikan di daerah mereka. Beliau juga mengingatkan bahwa keberhasilan dalam pendidikan bukan hanya tentang meniru, tetapi juga tentang bagaimana memodifikasi dan mengadaptasi ide-ide tersebut agar sesuai dengan konteks lokal. Dengan demikian, apa yang dipelajari dari Kota Malang dapat diolah menjadi strategi yang efektif dan sesuai untuk diterapkan di Kota Yogyajarta.