Sekretaris Disdikbud Membuka Finalisasi Penyusunan Buku Pendamping Mbois Ilakes
MALANG (13/05/2024) - Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang Bpk Tri Oky Rudianto Prastijo, SE, M.Si berkesempatan membuka kegiatan finalisasi penyusunan buku pendamping Mbois Ilakes di Aula Diskbud pada Senin (13/5/2024) yang dihadiri 68 guru dan 13 Pengawas SD. Dalam kesempatan tersebut orang nomor dua di struktur kepegawaian Disdikbud itu berpesan, agar para guru yang tergabung dalam tim penulis bertanggungjawab terhadap tugasnya. Kegiatan itu juga dimanfaatkan untuk berkenalan. Sebagai orang baru di Disdikbud yang mulai bertugas sejak awal Mei 2024 menggantikan Ibu Dr. Dian Kuntari, S.STP, M.Si yang berpindah tugas ke Sekretaris Dinas Kominfo, beliau berkeinginan mengenal lebih dekat para guru, âKarena tak kenal maka tak sayang. Maka pertemuan ini sekaligus pertemuan perkenalan,â katanya. Sebelumnya, beliau sudah bertemu dengan para kepala SD dan SMP dan segenap karyawan Disdikbud pada tiap-tiap bidang. Kegiatan yang dilakukan oleh para guru dalam mengembangkan literasi numerasi melalui penyusunan buku pendamping Mbois Ilakes, sangat diapresiasi, âMenulisnya agar tepat waktu,â pesannya.
Penyusunan buku pendamping Mbois Ilakes diawali pada Maret lalu, tujuannya tersedianya bahan bacaan berbasis budaya Kota Malang di lingkungan pendidikan dasar untuk mengembangkan literasi dan numerasi siswa. Konten literasi dan numerasi topiknya mengacu pada Capaian Pembelajaran di masing-masing tingkatan kelas, sehingga bersambung ke pembelajaran intrakurikuler.
Menurut Ibu Sriah, M.Pd selaku nara sumber, para penulis hendaknya memperhatikan konten teks. âKonten teks pada literasi meliputi teks fiksi dan teks informasi. Sedangkan konteksnya meliputi konteks personal, sosial budaya dan saintifik.â Lebih jauh dijelaskan, pada numerasi kontennya terdiri dari bilangan, geometri dan pengukuran, aljabar serta data dan ketidakpastian.
Nara sumber yang lain Bpk Drs. Didik Siswanto, M.Pd. mengingatkan bahwa jumlah halaman yang ditulis pada setiap topik maksimal tujuh halaman, âKarena buku yang dicetak pada setiap kelas nantinya maksimal 50 halaman. Dengan tiap topik tujuh halaman maka buku diharapkan tidak terlalu tebal,â tandasnya. Semua penulis bersepakat penulisan selesai pada minggu depan. (Jpr)