Pendampingan Pengawas di SMPN 21 Malang

Oleh Bapak Solikin

Pelaksanaan kegiatan pengawas di SMPN 21 Malang oleh Bapak Solikin. Kegiatan yang pertama yaitu di awali dengan pemaparan materi dengan judul Disiplin Positif yang disampaikan oleh pengawas dan partisipasi dari guru-guru PPPK yang ada di SMPN 21 Malang. Sepanjang acara berjalan dengan diskusi secara aktif dua arah dari pemateri dan guru PPPK yang hadir. Diawali dengan pertanyaan pemantik terkait contoh disiplin di sekolah hingga memberikan pemahaman tentang kesepakatan kelas di awal kepada guru yang hadir. Terdapat jawaban refleksi penerapan disiplin di sekolah dari beberapa guru seperti terdapat guru yang telat datang namun segan untuk menegur, adanya siswa yang membawa handphone dan terdapat siswa yang bermain bola disaat jam pelajaran. Setelah melakukan diskusi dilanjutkan dengan pertanyaan “bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang positif?” ucap Bapak Solikin. Lalu Bu Ratna sebagai guru mata pelajaran PPKn menjawab bahwa beliau telah menggunakan metode pembelajaran dengan spidol ekstafet serta tidak memberikan hukuman namun diberikan pemahaman. Hal ini juga telah dilakukan oleh beberapa guru yang hadir sehingga membuktikan adanya variasi dalam metode pembelajaran.

 

Selanjutnya Bapak Hakim memberikan pengalaman terkait ada siswa yang diincar oleh guru maka bisa ditangani dengan berdialog dengan siswa memakai topik yang dekat dengan siswa sehingga bisa mengetahui kenapa dia melakukan hal-hal yang negatif bagi sekolah. Oleh karena itu, ketika ada siswa yang bermasalah jangan hanya fokus pada satu sisi dan langsung memanggil orang tua. Harusnya cari dulu masalah, menemukan solusi dan setelah itu memanggil orang tua siswa. Yang terlintas dari kata disiplin memang berkaitan dengan hukuman namun tidak semua harus dihukum menurut guru tatib dan guru BK tidak boleh menghukum. Hubungan disiplin positif dengan pelaksanaan kelas yaitu agar mudah dalam mengkondisikan keadaan kelas dan sudah ada penerapan yang diterapkan di dalam kelas oleh guru PPPK. Kegiatan berjalan dengan lancar dan Bapak Solikin memberikan pesan tentang membuat kesepakatan kelas yang harus ditempel dengan pembuatan yang menarik dengan melibatkan siswa dan aturan tidak boleh hanya untuk siswa tapi juga untuk guru karena guru sebagai contoh di sekolah. Acara di tutup dengan closing statement dari bapak Solikin yaitu diharapkan para guru PPPK yang hadir dapat melakukan kegiatan yang menjadi tugasnya dari dalam diri sendiri bukan karena penilaian dari kepala sekolah.

 

Kegiatan pengawas yang kedua yaitu Analisa Rapot SMPN 21 Malang Tahun 2024 yang diikuti oleh guru-guru di SMPN 21 Malang. Hal ini untuk menyesuaikan RKT kemarin dengan hasil rapot sekarang dengan melakukan evaluasi. Dipaparkan beberapa penjelasan terkait rapot seperti kemampuan literasi sudah 100 atau sempurna maka program literasi tetap berjalan serta bisa di modifikasi oleh sekolah. Untuk numerasi ada peningkatan maka perlu adanya inovasi lagi untuk mempertahankan dan meningkatkan. Pada bagian karakteristik masih kecil, karena dari observasi Bapak Solikin menyatakan bahwa ketika kegiatan P5 ada kelas yang tidak di dampingi oleh guru sehingga perlu ditindaklanjuti, seperti bisa dilakukan dengan penanaman karakter yang berkelanjutan di rumah contohnya kegiatan Perkemahan Jumat Sabtu (PERJUSA). Hal ini mendapatkan feedback dari pihak sekolah bahwa di sekolah sudah ada kartu sholat dengan tanda tangan orang tua. Selanjutnya untuk poin pengalaman pelatihan PTK yang terjun bebas karena sertifikat beberapa guru belum di upload di dapodik. Dilanjutkan pada kualitas pembelajaran turun karena nilai yang di input oleh siswa dan guru berbeda. Oleh karena itu, perlu inovasi dalam pembelajaran di kelas dengan berbagi metode di kelas. Hal ini bisa dicapai melalui komunitas sehingga bisa saling berbagi ilmu untuk diterapkan di kelas masing-masing. Selanjutnya untuk iklim keamanan turun dikarenakan pembelajaran masih ada hukuman. Terdapat turunnya program kebijakan satuan pendidikan seperti ada siswa atau orang tua yang tidak punya handphone maka harus ada informasi secara lembaran. Seluruh kegiatan sudah berlangsung dengan lancar, pada sesi kali ini Bapak Solikin juga berpesan agar mengantisipasi dalam pengisian SULINGJAR perlu ada briefing terkait semua yang ada di rapot kepada siswa di SMPN 21 Malang. Selain itu, perlu melakukan evaluasi satu-persatu setiap poin dengan memaparkan solusi yang bisa diterapkan agar lebih baik lagi. Maka harus ada kepedulian karena rapor memiliki peran bagi siswa untuk melanjutkan ke jenjang selanjutnya. Diberikan fokus terhadap poin yang rendah lalu dijelaskan tips untuk mengerjakan. 

Previous PostPPDB Tahun 2024
Next PostLaporan Pendampingan Pengawas ke SDN Mergosono 3 Malang