Mas Kadin Melepas 24 CJH di Lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Malang (14/5/2024) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang Bpk Suwarjana, S.E, M.M melepas keberangkatan Calon Jamaah Haji Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Disdikbud, Selasa (14/5/2024) di Masjid Tarbiyatul Hidayah Jl.Veteran 19 Malang. Tahun ini terdapat 24 orang Calon Jamaah Haji terdiri dari 15 guru/KS/Pengawas SD, 5 guru/KS SMP, 2 PKBM, 1 PLA dan 1 Kabid. Sesuai rencana pemberangkatan Calon Jemaah Haji (CJH) Kota Malang direncanakan bakal dimulai Kamis (16/5/2024) berangkat dari lapangan Rampal menuju asrama haji Surabaya. Para CJH yang akan diberangkatkan tersebut sudah melalui beberapa tahapan tes, terutama tes kesehatan, sebab di tahun ini tes kesehatan menjadi perbedaan daripada tahun sebelumnya.

“Alhamdulillah, atas nama pribadi, keluarga dan kedinasan saya mengucapkan selamat kepada dua puluh empat orang yang akan melaksanakan ibadah haji, yang insyaallah besok berangkat,” ujar Kadisdikbud. “ Tahun ini calon jamaah haji Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terbanyak dari unsur ASN. Maklum saja jumlah ASN guru di kota Malang sekitar tiga ribu enam ratusan sekian,” tambahnya. “Semoga para calon jamaah haji dari berangkat sampai akhir diberi kelancaran, keselamatan dan menjadi haji yang mabrur, kembali ke tanah air dengan selamat. Mari kita saling mendoakan, semoga program-program pendidikan di Kota Malang untuk mencerdaskan anak bangsa berjalan sesuai harapan,” harapnya. Di sisi lain beliau berpendapat istilah melepas keberangkatan calon jamaah haji menurutnya kurang tepat dari nilai rasa, “Kita keluarga besar, istilah melepas seolah kayak apa, gitu. Saya setuju penghormatan, saling mendoakan,” tuturnya.

 

Di acara tersebut juga disampaikan ceramah agama oleh Ustadz Abdurrahim Said guru MAN 1. Dalam kesempatan itu beliau menyampaikan bahwa haji merupakan ibadah lengkap. Pertama disebut Ibadah Jasmaniyah, yaitu ibadah yang menuntut badannya sehat. Orang yang berhaji benar-benar harus fit, serangkaian kegiatan tawaf, sa’i, wukuf dan ibadah yang lainnya selama berhaji benar-benar membutuhkan energi yang tidak sedikit. Tahun ini kesehatan menjadi hal yang diprioritaskan. Para jamaah harus melakukan serangkaian tes kesehatan mulai dari kadar gula dalam darah, kadar asam urat, kolesterol dan jantung. Namun setelah diperiksa kesehatannya, itu pun masih ada pendampingan obat, alat dan pendampingan jamaah.

 

Kedua, disebut Ibadah Ruhaniyah, ruhaniyah harus sehat, psikis stabil, emosi terkendali dan kuat mentalnya. Jangan sampai misalnya suami istri, hanya gara-gara istri tidak diajak foto oleh suami bersama jamaah yang lain lalu “purik” “njenggot” emosi dan tidak bertegur sapa beberapa hari. Hal-hal semacam ini harus dihindari, “Kudu, sabar,” tuturnya. 

 

Ketiga, ibadah haji disebut Ibadah Maliyah, yaitu ibadah yang membutuhkan harta yang cukup banyak. Pemberangkatan haji tahun ini saja membutuhkan biaya Rp 58 juta, setelah disubsidi pemerintah.”Tetapi dari 58 juta itu, para CJH di awal, kan sudah membayar Rp 25 juta untuk mendapatkan kursi. Sehingga dalam pelunasan kemarin itu, sekitar Rp 33 juta,” ucap Ustadz yang juga pembimbing haji dan umroh RSI Aisyiyah itu. (jpr)

Previous PostPPDB Tahun 2024
Next PostMas Kadin Buka Bimtek di SMP Negeri 22 Malang