Upaya Disdikbud Kota Malang untuk Wujudkan Sekolah Menyenangkan
Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang menyelenggarakan Gebyar Hari Pendidikan pada Jumat malam (26/05/2023) di halaman kantor Disdikbud setempat
Pada kesempatan tersebut Disdikbud Kota Malang menggelar pertunjukan wayang kulit dan menampilkan kemampuan sejumlah siswa berprestasi di bidangnya, seperti tarian daerah, tarik suara, dan pidato oleh daâi cilik. Berbagai elemen lembaga pendidikan, termasuk guru, kepala sekolah, dan komite sekolah, turut diundang dalam acara ini.
Mengusung tema âMembangun Pendidikan Melalui Peradaban Kebudayaan di Era Milenialâ, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Suwarjana, berharap dapat melahirkan pelajar dan generasi bangsa yang memiliki moral dan karakter yang baik. âSesuai dengan tema yang kita usung, kami tidak ingin ada pendidikan yang berlebihan,â ujarnya.
Suwarjana menjelaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mewujudkan pendidikan yang sesuai dengan budaya, khususnya budaya Jawa, karena kita berada di Pulau Jawa. Dengan demikian, jika anak memiliki budaya, maka akan memiliki karakter yang kuat. Misalnya, budaya antri, bagaimana menghormati orang tua, guru, orang yang lebih tua, dan sebagainya.
âPintar boleh, tapi harus berbudaya atau taat terhadap aturan yang tidak tertulis tersebut. Oleh karena itu, saat ini siswa kelas 1 dan 2 sekolah dasar tidak hanya difokuskan pada keterampilan membaca, menulis, dan berhitung (calistung), tetapi juga pada penguatan karakter agar melahirkan siswa yang berbudaya,â jelas Suwarjana.
Lebih lanjut, Suwarjana menyampaikan bahwa jika karakter anak kuat, maka pembelajaran yang baik dan santun akan terwujud. Untuk mewujudkan hal ini, Disdikbud Kota Malang berencana akan mengimplementasikan kurikulum muatan lokal pendidikan karakter di jenjang sekolah dasar.
Menurut Suwarjana, kemajuan teknologi informasi sangat mempengaruhi budaya bangsa ini, terutama kalangan muda dan siswa. Oleh karena itu, kemajuan dunia pendidikan harus selaras dengan kemajuan teknologi terkini. âNamun, bagaimana teknologi ini dapat mengakomodir budaya dan karakter,â tambahnya.
Terlebih lagi, saat ini diterapkan kurikulum merdeka belajar, di mana siswa dapat belajar dan mendapatkan materi pelajaran. âJika sebelumnya siswa banyak diberi tugas, maka saat ini hal tersebut tidak berlaku lagi, tetapi bagaimana kita mewujudkan sekolah atau pendidikan yang menyenangkan,â pungkas Suwarjana. (say)