Skill Upgrade For Educator : Membumikan Literasi dan Peningkatan Mutu Tutor Pendidikan Non formal di Kota Malang
Malang, 13 Februari 2025 – PKBM Kartini Kota Malang mengadakan acara "Skill Upgrade for Educator: Membumikan Literasi dan Peningkatan Mutu Tutor Pendidikan Non formal" di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang. Acara ini dihadiri oleh perwakilan berbagai Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) se-Kota Malang dan bertujuan untuk meningkatkan kompetensi tutor pendidikan non formal agar kualitas literasi sejajar dengan pendidikan formal serta lebih diakui secara luas.
Acara ini turut dihadiri oleh Pudjianik, S.Pd, M.Pd, selaku Kepala Seksi Pembinaan Kursus dan Pelatihan Bidang Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non formal Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang. Selain itu, turut hadir Kepala Sekolah PKBM Kartini, Bening Salsabiil, serta narasumber utama, Rois, S.Ap. 01.jpg229.61 KB
Dalam sambutannya, Pudjianik menekankan bahwa literasi di PKBM tidak boleh kalah dengan pendidikan formal dan harus terus diperjuangkan agar mendapat pengakuan yang lebih luas. Saat ini, terdapat kebijakan yang mewajibkan pendidik di pendidikan formal memiliki minimal gelar S1, sedangkan bagi tutor pendidikan non formal belum ada aturan serupa. Meskipun demikian, lulusan SMA yang menjadi tutor tetap didorong untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi guna meningkatkan kualitas pengajaran mereka.
Saat ini, Kota Malang memiliki 24 PKBM yang berperan penting dalam mendukung pendidikan non formal. Salah satu yang menjadi pionir adalah PKBM Kartini, yang telah berhasil memberikan pendidikan kepada 123 peserta didik dari 1.000 anak tidak sekolah (ATS). Dengan semakin meningkatnya kualitas pendidikan non formal, diharapkan kesetaraan dengan pendidikan formal dapat tercapai.
Dalam sesi diskusi, narasumber menekankan bahwa literasi bukan sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga pemahaman dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk aspek filosofis, budaya, dan kewarganegaraan. Literasi bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman, mengembangkan kepribadian serta budi pekerti, serta melatih berpikir kritis dan pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam pembahasan mengenai literasi numerasi juga menjadi bagian penting, yaitu kemampuan memahami dan menginterpretasikan data secara tepat, bukan sekadar perhitungan atau angka. Sementara itu, literasi sains berfokus pada kecakapan dalam mengidentifikasi fenomena ilmiah, memperoleh pengetahuan baru, serta mengambil keputusan berdasarkan fakta (OECD dalam Kemdikbud, 2017).
Dengan adanya acara Skill Upgrade for Educator, diharapkan para tutor pendidikan non formal dapat terus meningkatkan kualitas dan profesionalismenya. Upaya ini menjadi langkah nyata dalam menjadikan pendidikan non formal lebih diakui serta sejajar dengan pendidikan formal. Selain itu, peningkatan kompetensi tutor juga berkontribusi dalam membentuk masyarakat yang lebih cerdas, kritis, dan kompeten dalam berbagai aspek kehidupan.
Dengan kualitas pendidikan non formal yang semakin baik, generasi penerus yang literat dan siap menghadapi era digital akan semakin banyak dan diharapkan para tutor tutor pendidikan non formal mampu meningkatkan dan menerapkannya dalam kehidupan nyata serta membimbing peserta didik agar menjadi individu yang lebih kritis dan siap menghadapi tantangan zaman.